sinopsis robohnya surau kami
1. sinopsis robohnya surau kami
》Sinopsis Robohnya Surau Kami
Cerpen ini menceritakan tentang kisah tragis kematian Kakek penjaga surau di kota kelahiran tokoh utama itu. Dia - si Kakek, meninggal dengan menggorok lehernya sendiri setelah mendapat cerita dari Ajo Sidi-si Pembual, tentang Haji Soleh yang masuk neraka walaupun pekerjaan sehari-harinya beribadah di Masjid, persis yang dilakukan oleh si Kakek.
Haji Soleh dalam cerita Ajo Sidi adalah orang yang rajin beribadah, semua ibadah dari A sampai Z ia laksanakan semua, dengan tekun.Tapi, saat "hari keputusan", hari ditentukannya manusia masuk surga atau neraka, Haji Soleh malah dimasukkan ke neraka. Haji Soleh memprotes Tuhan, mungkin dia alpa pikirnya.
Tapi, mana mungkin Tuhan alpa, maka dijelaskanlah alasan dia masuk neraka, "kamu tinggal di tanah Indonesia yang mahakaya raya,tapi, engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniyaya semua. Aku beri kau negeri yang kaya raya, tetapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang."
Merasa tersindir dan tertekan oleh cerita Ajo Sidi, Kakek memutuskan bunuh diri. Dan Ajo Sidi yang mengetahui kematian Kakek hanya berpesan kepada istrinya untuk membelikan kain kafan tujuh lapis untuk Kakek, lalu pergi kerja.
2. Sinopsis dari cerpen robohnya surau kami
Di suatu tempat ada sebuah surau tua yang nyaris ambruk. Hanya karena seseorang yang datang ke sana dengan keikhlasan hatinya dan izin dari masyarakat setempat, surau itu hingga kini masih tegak berdiri. Orang itulah yang merawat dan menjaganya. Kelak orang ini disebut sebagai Garin.
Meskipun orang ini dapat hidup karena sedekah orang lain, tetapi ada yang paling pokok yang membuatnya bisa bertahan, yaitu dia masih mau bekerja sebagai pengasah pisau. Dari pekerjaannya inilah dia dapat mengais rejeki, apakah itu berupa uang, makanan, kue-kue atau rokok.
Kehidupan orang ini agaknya monoton. Dia hanya mengasah pisau, menerima imbalan, membersihkan dan merawat surau, beribadah di surau dan bekerja hanya untuk keperluannya sendiri. Dia tidak ngotot bekerja karena dia hidup sendiri. Hasil kerjanya tidak untuk orang lain, apalagi untuk anak dan istrinya yang tidak pernah terpikirkan.
Suatu ketika datanglah Ajo Sidi untuk berbincang-bincang dengan penjaga surau itu. Lalu, keduanya terlibat perbincangan yang mengasyikan. Akan tetapi, sepulangnya Ajo Sidi, penjaga surau itu murung, sedih dan kesal. Karena dia merasakan, apa yang diceritakan Ajo Sidi itu sebuah ejekan dan sindiran untuk dirinya.
Dia memang tak pernah mengingat anak dan istrinya tetapi dia pun tak memikirkan hidupnya sendiri sebab dia memang tak ingin kaya atau bikin rumah. Segala kehidupannya lahir batin diserahkannya kepada Tuhannya. Dia tak berusaha mengusahakan orang lain atau membunuh seekor lalat pun. Dia senantiasa bersujud, bersyukur, memuji dan berdoa kepada Tuhannya. Apakah semua ini yang dikerjakannya semuanya salah dan dibenci Tuhan? Atau dia ini sama seperti Haji Saleh yang di mata manusia tampak taat tetapi dimata Tuhan dia itu lalai? Akhirnya, kelak ia dimasukkan ke dalam neraka. Penjaga surau itu begitu memikirkan hal ini dengan segala perasaannya. Akhirnya, dia tak kuat memikirkan hal itu. Kemudian dia memilih jalan pintas untuk menjemput kematiannya dengan cara menggorok lehernya dengan pisau cukur.
Kematiannya sungguh mengejutkan masyarakat di sana. Semua orang berusaha mengurus mayatnya dan menguburnya. Kecuali satu orang saja yang tidak begitu peduli atas kematiannya. Dialah Ajo Sidi, yang pada saat semua orang mengantar jenazah penjaga surau dia tetap pergi bekerja.
3. tuliskan sinopsis cerpen robohnya surau kami
Sinopsis Robohnya Surau Kami
Cerpen ini menceritakan tentang kisah tragis kematian Kakek penjaga surau di kota kelahiran tokoh utama itu. Dia - si Kakek, meninggal dengan menggorok lehernya sendiri setelah mendapat cerita dari Ajo Sidi-si Pembual, tentang Haji Soleh yang masuk neraka walaupun pekerjaan sehari-harinya beribadah di Masjid, persis yang dilakukan oleh si Kakek.
Haji Soleh dalam cerita Ajo Sidi adalah orang yang rajin beribadah, semua ibadah dari A sampai Z ia laksanakan semua, dengan tekun.Tapi, saat "hari keputusan", hari ditentukannya manusia masuk surga atau neraka, Haji Soleh malah dimasukkan ke neraka. Haji Soleh memprotes Tuhan, mungkin dia alpa pikirnya.
Tapi, mana mungkin Tuhan alpa, maka dijelaskanlah alasan dia masuk neraka, "kamu tinggal di tanah Indonesia yang mahakaya raya,tapi, engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniyaya semua. Aku beri kau negeri yang kaya raya, tetapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang."
Merasa tersindir dan tertekan oleh cerita Ajo Sidi, Kakek memutuskan bunuh diri. Dan Ajo Sidi yang mengetahui kematian Kakek hanya berpesan kepada istrinya untuk membelikan kain kafan tujuh lapis untuk Kakek, lalu pergi kerja.
semoga membantu
4. apa sinopsis dari cerpen robohnya surau kami pengarang a.a.navis
Jawaban:
Cerpen ini menceritakan tentang kisah tragis kematian Kakek penjaga surau di kota kelahiran tokoh utama itu. Dia - si Kakek, meninggal dengan menggorok lehernya sendiri setelah mendapat cerita dari Ajo Sidi-si Pembual, tentang Haji Soleh yang masuk neraka walaupun pekerjaan sehari-harinya beribadah di Masjid, persis yang dilakukan oleh si Kakek.
Haji Soleh dalam cerita Ajo Sidi adalah orang yang rajin beribadah, semua ibadah dari A sampai Z ia laksanakan semua, dengan tekun.Tapi, saat "hari keputusan", hari ditentukannya manusia masuk surga atau neraka, Haji Soleh malah dimasukkan ke neraka. Haji Soleh memprotes Tuhan, mungkin dia alpa pikirnya.
Tapi, mana mungkin Tuhan alpa, maka dijelaskanlah alasan dia masuk neraka, "kamu tinggal di tanah Indonesia yang mahakaya raya,tapi, engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniyaya semua. Aku beri kau negeri yang kaya raya, tetapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang."
Merasa tersindir dan tertekan oleh cerita Ajo Sidi, Kakek memutuskan bunuh diri. Dan Ajo Sidi yang mengetahui kematian Kakek hanya berpesan kepada istrinya untuk membelikan kain kafan tujuh lapis untuk Kakek, lalu pergi kerja.
5. apa maksud dari kata robohnya surau kami
Pertanyaan interpretatif adalah pertanyaan yang bersifat adanya kesan, pendapat, dan pandangan; berhubungan dengan adanya tafsiran.
Contoh pertanyaan intergratif yang terkait cerpen Robohnya Surau Kami:
a. Apa maksud tersembunyi dari kata-kata Robohnya Surau Kami?
b. Bagaimana makna lugas dari kata-kata Robihnya Surau Kami?
PembahasanMaksud tersembunyi dari kata-kata Robohnya Surau Kami adalah runtuhnya kesombongan kami (Haji Saleh dan jemaah suatu surau) yang selalu mementingkan agamanya daripada keluarganya.
Makna lugas dari kata-kata Robohnya Surau Kami adalah robohnya tempat umat Islam melakukan ibadatnya.
Pelajari lebih lanjutDimana dan kapan peristiwa dalam cerita itu terjadi robohnya surau kami, dapat dilihat di: https://brainly.co.id/tugas/15492500
---------------------------
Detil JawabanKelas: XI
Mapel: Bahasa Indonesia
Bab: Meneladani Kehidupan dari Cerita Pendek (Bab 4)
Kode: 11.1.4
Kata Kunci: Cerpen, Cerpen Robohnya Surau Kami, mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan dalam cerita pendek
6. robohnya surau kami maksudnya
Jawaban:
Robohnya Surau Kami adalah sebuah kumpulan cerpen sosio-religi karya A.A. Navis. Cerpen ini pertama kali terbit pada tahun 1956, yang menceritakan dialog Tuhan dengan Haji Saleh, seorang warga Negara Indonesia yang selama hidupnya hanya beribadah dan beribadah. ... Haji Soleh memprotes Tuhan, mungkin dia alpa pikirnya
Jawaban: Runtuhnya kesombongan kami
Penjelasan: Makna lugas dari kata-kata Robohnya Surau Kami adalah robohnya tempat umat Islam melakukan ibadatnya.
7. pribahasa pada cerpen robohnya surau kami
robohnya surau kami menceritakan tentang dialig seorang hamba dengan tuhannya.
8. ringkasan sedikit robohnya surau kami
Di sebuah desa, hidup seorang kakek tua yang tinggal di surau desa. Sudah bertahun-tahun dia tinggal di surau itu sebagai penjaga surau. Karena hidup sebatang kara, dia harus menggantungkan hidupnya dari upah mengasah pisau.Biasanya masyarakat yang meminta bantuannya mengasah pisau akan memberinya sambal, rokok, ataupun sedikit uang. Tidak sedikit juga yang hanya memberinya ucapan terima kasih dan segaris senyuman. Enam bulan sekali dia mendapatkan ikan hasil pemunggahan dari kolam ikan mas yang ada di depan surau, selain itu setahun sekali ia mendapatkan fitrah Id dari orang-orang yang tinggal disekitarnya. Dia memiliki keyakinan bahwa materi bukanlah segala-galanya dan dia berpikir lebih baik ia memikirkan kehidupan nanti di akhirat dari pada kehidupan sekarang di dunia. Kakek tersebut taat beribadah sampai-sampai melupakan semua kebutuhan duniawinya. Suatu hari Ajo Sidi menemui Kakek di surau. Ajo Sidi dikenal sebagai seorang pembual desa yang sering menceritakan kisah-kisah yang pelaku-pelaku dalam kisah tersebut adalah orang-orang yang menurutnya mempunyai kesamaan perilaku dengan tokoh yang ada di dalam kisah karangannya. Biasanya Ajo Sidi akan menceritakan kisah yang sifatnya menghina orang yang sedang ia ajak bicara. Namun kelebihan yang dia miliki adalah, dia merupakan orang yang suka bekerja keras karena hampir sepanjang waktunya dia habiskan untuk bekerja. Ajo Sidi menceritakan kisah tentang Haji Saleh, seorang alim yang seumur hidupnya dia habiskan untuk ibadah namun di akhirat Haji Saleh tetap saja masuk ke neraka. Dalam cerita karangan Ajo Sidi, Tuhan marah kepada Haji Saleh karena dia terlalu egois sehingga mengabaikan kebutuhan keluarganya di dunia karena terlalu sibuk mengejar kehidupan indah di surga nantinya. Kakek merasa marah dan tersinggung karena cerita Ajo Sidi, tidak hanya itu, Kakek juga jadi pendiam dan kelihatan murung setelah pertemuannya dengan Ajo Sidi.Di Surau yang merupakan tempat tinggalnya itu Kakek hanya duduk dan termenung memikirkan cerita yang beberapa hari lalu didengarnya itu. Entah bagaimana Kakek merasa bersalah dan sangat berdosa, hingga pada suatu hari Kakek ditemukan telah mati bunuh diri di surau. Dia menggorok lehernya menggunakan pisau yang sebelumnya dia tujukan untuk menggorok leher Ajo Sidi demi melampiaskan kemarahannya. Ketika Ajo Sidi dicari untuk dimintai pertanggung jawabannya, Ajo Sidi malah tidak ada di rumahnya karena dia sedang pergi bekerja seperti biasanya. Dia hanya menitipkan pesan pada istrinya untuk membelikan tujuh lapis kain kafan untuk Kakek.
9. Apa tema cerpen robohnya surau kami
Tema atau pokok persoalan cerpen Robohnya Surau Kami sesungguhnya terletak pada persoalan batin kakek Garin setelah mendengar bualan Ajo Sidi. Gambaran ini terletak pada halaman 10 berikut ini.
“Sedari mudaku aku disini, bukan? Tak ku ingat punya istri, punya anak, punya keluarga seperti orang-orang lain, tahu? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tak ingin cari kaya, bikin rumah. Segala kehidupanku, lahir batin, ku serahkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Tak pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat seekor enggan aku membunuhnya. Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk. Umpan neraka…. Tak ku pikirkan hari esokku, karena aku yakin Tuhan itu ada dan pengasih penyayang kepada umatNya yang tawakkal. Aku bangun pagi-pagi. Aku bersuci. Aku pukul bedug membangunkan manusia dari tidurnya, supaya bersujud kepadaNya. Aku bersembahyang setiap waktu. Aku puji-puji dia. Aku baca KitabNya. “Alahamdulillah” kataku bila aku menerima karuniaNya. “Astaghfirullah” kataku bila aku terkejut. ” Masa Allah bila aku kagum.” Apakah salahnya pekerjaanku itu? Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk.”
Kemudian pada halaman 16 gambaran itu ditegaskan kembali, yaitu :
“Tidak, kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan diri mu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau melupakan kaum mu sendiri, melupakan kehidupan anak istimu sendiri, sehingga mereka itu kucar kacir selamanya. Inilah kesalahan mu yang terbesar, terlalu egoistis, padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak memperdulikan mereka sedikitpun.”
Dengan demikian, jika kita buat kesimpulan atas fakta-fakta di atas maka tema cerpen ini adalah seorang kepala keluarga lalai itu sehingga masalah kelalaiannya itu akhirnya mampu membunuh dirinya. Dan simpulan temanya itu ternyata bersifat universal. Oleh karena itu, wajarlah kalau cerpen karya A.A. Navis ini diterima oleh setiap orang.
10. dari cerpen "robohnya surau kami"
A. Diakhirat(Neraka) Saat Haji Saleh dan kawan-kawan telah tiada didunia
B.Maksud dari "robohnya surau kami" : Surau melambangkan agama islam yang mengandung segala kebaikan didalamnya. Jadi intinya adalah kebaikan dalam agama islam yang telah hancur oleh orang-orang tertentu
C. Sebagai manusia, kita tidak boleh meninggi-ninggikan kebaikan yang telah dilakukan... Kita juga harus mengingat keburukan kita, agar kita tidak menjadi RIA
11. majas apa saja yang ada dalam cerpen robohnya surau kami ?
biasanyayg sering dipaai itu majas personifikasi
12. tema dari robohnya surau kami
Jawaban:
Tema. Tema yang digunakan pada cerpen robohnya surau kami adalah seorang kepala keluargan yang dimana tidak memiliki kemampuan dalam menghidupi keluargnaya.
maaf kalo salah...Jawaban:
Seorang kepala keluarga yang dimana tidak memiliki kemampuan dalam menghidupi keluarga nya.
13. pertayaan literal tentang robohnya surau kami
-siapa tokoh dari cerita tersebut?
14. robohnya surau kami
Jawaban:
moon maap ni yaa, maksudnya gmn?
Penjelasan:
BTW,makasih poin nya
15. bercerita tentang apakah cepen robohnya surau kami?
Tentang kakek kakek penjanga surau yang Sudan meninggal. Akhirnya suraunya lapuk Dan tidal terawat.
klo nggak salah ya. maaf kok salah.
16. Nilai keindahan cerpen robohnya surau kami Nilai keindahan cerpen robohnya surau kami
Hidup yang dikehendaki Tuhan bukan saja hidup dengan menyembah dan memuji nama-Nya terus menerus dan menjalankan perintah agama dengan baik, melainkan juga hidup yang peka dengan keadaan sekitar.
17. Pengungkapan peristiwa tentang robohnya surau kami
Sinopsis Cerpen Robohnya Surau Kami
Cerpen “Robohnya Surau Kami” bercerita tentang seorang kakek penjaga surau yang bunuh diri karena mendengar cerita bualan dari Ajo Sidi. Kakek begitu muram setelah mendengar cerita Ajo Sidi tersebut.
Dalam cerita Ajo Sidi, Haji Saleh adalah orang yang taat beribadah dan selalu mengabdi kepada Tuhan, persis seperti yang dilakukan oleh Kakek. Di akhirat, Tuhan mengumpulkan manusia untuk diperiksa amalan ibadahnya. Saat giliran Haji Saleh tiba, ia tersenyum dengan bangganya. Dipikirnya ia akan masuk surga. Namun Tuhan berkata lain. Haji Saleh dimasukkan ke dalam neraka.ia tak mengerti dnegan keadaan dirinya karena semua orang yang dilihatnya di neraka itu tak kurang ibadatnya dari dia sendiri. Bahkan ada yang sudah empat belas kali ke Mekah dan bergelar Syekh pula. Haji Saleh berpikir bahwa Tuhan telah salah memasukkannya ke neraka. Kemudian ia mengajak teman-temannya di neraka itu untuk protes kepada Tuhan. Lalu Tuhan menanyakan tempat tinggal mereka sewaktu di dunia. Haji Saleh dan yang lainnya bergantian menjawab pertanyaan Tuhan. Fajar kegembiraan telah membayang di wajah mereka ketika Tuhan mengetahui kondisi negara mereka, negara Indonesia yang tanahnya mahakaya raya, penuh oleh logam, minyak, dan berbagai bahan tambang lainnya. Lalu Tuhan kembali bertanya. Dan mereka menjawab bahwa anak cucunya memang melarat, tapi semuanya pintar mengaji. Lalu Tuhan berkata lagi bahwa mereka telah egois. Anak cucu mereka teraniaya semua. Sedangkan harta benda mereka dibiarkan iambil orang lain. Dan mereka lebih suka berkelahi. Mereka dibeeri negeri yang kaya tapi mereka malas. Padahal Tuhan menyuruh semuanya beramal kalu miskin.lalu Haji Saleh menanyakan tentang letak kesalahannya. Tuhan pun berkata bahwa kesahan Haji Saleh adalah karena ia mementingkan dirinya sendiri. Padahal ia hidup berkaum, bersaudara semuanya, tapi ia tak mempedulikan orang lain sedikitpun.
Dari cerita Ajo Sidi tersebut, mungkin Kakek penjaga surau merasa tersinggung dan terpukul sehingga marah dan mengakhiri hidupnya dengan menggoroh lehernya dengan pisau cukur.
18. robohnya surau kami merupakan novel karangan
Robohnya Surau Kami Merupakan Karangan A.A. Navis
Karangan dari A.A. Navis
19. Tugas robohnya surau kami
Jawaban:
ga tau
ga tau
20. Dalam cerita Robohnya surau kami Karya AA Navis, kata Robohnya Surau Kami memiliki arti/maksud??
Jawaban:
Maksud tersembunyi dari kata-kata Robohnya Surau Kami adalah runtuhnya kesombongan kami (Haji Saleh dan jemaah suatu surau) yang selalu mementingkan agamanya daripada keluarganya. Makna lugas dari kata-kata Robohnya Surau Kami adalah robohnya tempat umat Islam melakukan ibadatnya maaf kalau salah