Contoh Soal Penalaran Umum

Contoh Soal Penalaran Umum

Soal UTBK 2019 Penalaran Umum​

1. Soal UTBK 2019 Penalaran Umum​


17. (E) 8

18. (B) 12

Pembahasan

No. 17

Pola yang ditemukan pada segitiga pertama dimulai dari bilangan 15 dan bergerak searah jarum jam:

(15 : 3) + 4 = 5 + 4 = 9

Pola yang sama diterapkan pada segitiga kedua, dimulai dari bilangan 12 dan bergerak searah jarum jam:

(12 : 4) + 5 = 3 + 5 = 8

No. 18

Pola yang ditemukan pada persegi pertama dimulai dari bilangan 6 dan bergerak berlawanan arah jarum jam:

[(6 - 5) x 4] + 7 + 6 = ?

[1 x 4] + 7 + 6 = ?

4 + 7 + 6 = 17

Berbeda dengan nomor 17, awal dan akhir dari pola ini ada di bilangan yang sama.  

Pola yang sama diterapkan pada persegi kedua, dimulai dari bilangan 3 dan berakhir juga di bilangan 3 dengan bergerak berlawanan arah jarum jam:

[(3 - 2) x 5] + 4 + 3 = ?

[1 x 5] + 4 + 3 = ?

5 + 4 + 3 = 12

Pelajari lebih lanjutJika 123cd - 4 = 344 maka 369cd sama dengan berapa? brainly.co.id/tugas/16872926Kasus sederhana tentang sebuah deret yang unik brainly.co.id/tugas/17921214Menentukan pola dari 7, 5, 10,5, 3, 6, 3, 1....​ https://brainly.co.id/tugas/22379798______________Detil Jawaban

Mapel: Matematika

Kategori: TPS – Pemahaman Kuantitatif

Kode: 12.24

#AyoBelajar

#SiapSBMPTN

#PrediksiUTBK2020


2. Apakah contoh soal kuantor universal ada yang berbentuk matematika (bervariabel) atau hanya berbentuk penalaran umum? Jika ada bagaimana cara penyelesaian?​


Jawaban:

yntkts hehehehehehehe


3. 8,1,x,-2,2,y soal penalaran umum


Jawaban:

8-7=1

1+4=5 (x)

5-7=-2

-2+4=2

2-7=-5 (y)


4. apakah itu penalaran dan komunikasi ? kalau bisa beri contoh soalnya


Pnalaran adalah sbuah hasil pikir otak yang brasal dari sebuah pmikiran ttg sesuatu hal atau berupa sebuah maslah, contohnya analisalah sebuah sel yang hidup di tubuh mnusia komunikasi adalah hubungna tmbal balik yang dilakukan oleh2 pihak atau lebih yang saling bertukar informasi, contohnya komunikasi antara guru dg muridnya

5. ada yg bisa bantu? materi utbk (penalaran umum)​


Jawaban:

jawabnnya 4 kak...

Penjelasan dengan langkah-langkah:

maaf kak,, aku pke logikaa


6. Buatlah contoh pola penalaran deduktif (dari umum ke khusus


berpola umum khusus

Penjelasan:

maaf kalau salah


7. contoh penalaran deduktif dan penalaran induktif


deduktif;Masyarakat indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus)dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup komsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial

induktif; Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

8. Contoh soal sd logika penalaran dan jawabannya !


Soal logika

___________

Tingkat SD

___________

Pertanyaan:

Apakah kalian dapat membedakan jika berat suatu paku hanya 50 kg dan suatu kapan juga beratnya 50 kg, maka dari benda tersebut manakah yang paling berat menurut kamu jelaskan?. . ...

Jawabanya:

Maka yang paling berat adalah kedua benda tersebut karena kalau dilihat dari massa benda maka berat benda tersebut setara tetapi jika dilihat dari banyak atau kuantitas benda maka yang paling banyak adalah kapas.

Pembahasan:

Pertanyaan seperti ini merupakan pertanyaan yang dapat melatih pola pikir serta logika anak anak, karena terdapat bentuk atau unsur pertanyaan yang unik serta tidak terlalu sulit.


9. 1.Apa itu penalaran? 2.sebutkan macam-macam penalaran dan contoh-contohnya


1. Penalaaran adalah proses kegiatan berfikir manusia melalui data, fakta atau empiris untuk pengambilan kesimpulan. Dengan kata lain penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan

2. Macam macam penalaran, ada dua yaitu :

1. Analogi

Adalah cara penarikan kesimpulan dari sebuah penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama. Analogi memiliki empat fungsi, yakni :

1)   Membandingkan beberapa orang yang memiliki kesamaan sifat

2)   Meramalkan kesamaan

3)   Menyingkapkan kekeliruan

4)   Mengklasifikasi

Contoh :

Jangan kita seperti katak dalam tempurung, yang kita merasa hebat dalam wilayah kita sendiri, namun sebenarnya kita belumlah apa-apa karena masih banyak yang belum kita ketahui di luar sana.

2.Penalaran Induktif

Adalah proses menarik kesimpulan yang berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus.

Contoh :

–          Bunga mawar terlihat cantik, dan baunya harum.

–          Bunga melati bunga yang cantik dan baunya harum.


10. Penalaran umum sungai serang


Jawaban:

https://core.ac.uk/download/pdf/11722649.pdf

Penjelasan:

silakan dilihat ya

barangkali membantu


11. Berikan contoh dari penalaran ilmiah, penalaran hukum dan penalaran moral!


penalaran ilmiah:berpikir sesuai fakta
penalaran hukum:berpikir sesuai hukum tanpa menyimpang
penalaran moral: berpikir sesai dengan akhlak yg baik

12. Apa yang dimaksud penalaran dialektis dan penalaran analogis beserta contohnya


Mata pelajaran: IPS Sejarah

Kelas: X SMA

Kategori: Berpikir Sejarah

Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 10.3.2

Kata kunci: penalaran dialektis, penalaran analogis

 

Jawaban:

Penalaran dialektik sebagai suatu gerakan 'naik turun' diantara penalaran-penalaran yang bertentangan, dengan membandingkan secara kritis tiap-tiap penalaran tersebut.

Penalaran analogis adalah suatu kegiatan berfikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan. Dengan demikian, penalaran ilmiah merupakan suatu kegiatan analogis yang mempergunakan logika ilmiah, dan demikian juga penalaran lainnya yang mempergunakan logikanya tersendiri pula. Sifat analogis ini merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir tertentu. Tanpa adanya pola berpikir tersebut maka tidak akan ada kegiatan analisis.

 

Pembahasan:

 

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), penalaran memiliki arti yakni hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman;

Penalaran merupakan  proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera

 (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Definisi penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghung-hubungkan data atau pakta yang ada sehingga pada satu kesimpulan. Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar disinilah letak kerjanya penalaran orang akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya.

 

Adapun ciri-ciri dari penalaran antara lain:

(1)Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).

(2)Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.

 

Penalaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1)Logis, ialah suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.

 

2)Analitis, ialah  bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.

 

3)Rasional, ialah apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.

 

Menurut Keraf, penalaran ialah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk, yang menuju kepada suatu kesimpulan.

 

Bakry berpendapat bahwa penalaran atau reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.

 

Pendapat Suria Sumantri mengenai penalaran ialah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.

 

Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

 

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).. (Lt)

 

 


13. Contoh soal : Menyelesaikan masalah penalaran yg berkaitan dengan skala


Jawaban:

contoh soal 1.

Kota C dan kota D memiliki jarak 800 km, dan ketika adi melihat peta, dalam peta jarak kedua kota tersebut adalah 16cm. Hitunglah skala yang digunakan peta tersebut ?

Penyelesaian :

Diket :

Jarak sebenarnya : 800 km = 80.000.000 cm

jarak pada peta : 16 cm

Dit : skala ?

Jawab :

Skala = jarak pada peta / jarak sebenarnya

skala = 16 / 80.000.000

skala = 1 / 5.000.000

skala = 1 : 5.000.000

Jadi skala yang digunakan peta tersebut adalah 1 : 5.000.000

contoh soal 2.

Ani mempunyai sebuah peta berskala 1 : 900.000. Dalam peta tersebut ani memperhatikan jarak antara taman kota dan sebuah mall adalah 4cm. Berapakah jarak sebenarnya kedua tempat tersebut ?

Penyelesaian :

Diket :

skala = 1 : 900.000

jarak pada peta = 4 cm

Dit : jarak sebenarnya ?

Jawab :

Jarak sebenarnya = jarak pada peta / skala

Jarak sebenarnya = 4 / (1: 900.000)

Jarak sebenarnya = 4 × 900.000

Jarak sebenarnya = 3.600.000 cm

Jarak sebenarnya = 36 km

Jadi jarak sebenarnya kedua kota tersebut adalah 36 km.

contoh soal 3.

Bagas menggambar sebuah peta dibuku gambarnya. Skala yang bagas gunakan adalah 1 : 40.000. Jika sebuah tempat jarak sebenarnya adalah 800 m, tentukanlah berapa jarak kedua tempat tersebut dalam peta?

Penyelesaian :

Diket :

skala = 1 : 40.000

jarak sebenarnya = 800 m = 80.000 cm

Dit : jarak pada peta ?

Jawab :

jarak pada peta = skala × jarak sebenarnya

jarak pada peta =(1/40.000 ) × 80.000

jarak pada peta = 2 cm

contoh soal 4.

Sebuah peta dibuat oleh ayu dengan skala 1 cm mewakili 15 km. Jika panjang sebuah sungai dalam peta 5cm. tentukanlah panjang sebenarnya dari sungai tersebut.

Penyelesaian :

Diket :

skala = 1 : 15 km = 1 : 1.500.000 cm

panjang peta = 5 cm

Dit : panjang sebenarnya ?

Jawab :

panjang sebenarnya = jarak pada peta / skala

panjang sebenarnya = 5 / ( 1:1.500.000)

panjang sebenarnya = 5 × 1.500.000

panjang sebenarnya = 7.500.000 cm

panjang sebenarnya = 75 km

jadi panjang sungai tersebut adalah 75 km.


14. Penalaran deduktif dalam paragraf ( deduktif ➡ umum ke khusus)


Mata Pelajaran : B Indonesia
Materi : Kalimat utama
Jawab : Suatu paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf. Penalarannya dilihat dari kalimat2 selanjutnya yang merupakan kalimat penjelasan dari kalimat pertama (kalimat yang berada di depan)

15. Latihan soal TPS UTBK SBMPTN bab Penalaran umum Tolong bantu ya :)


Jawaban:

17. pola dibagi terus ditambah

segitiga satu: (15:3)+4=9

maka segitiga dua: (12:4)+5= 8(E)

18. pola (atas× bawah)-(kanan× kiri)

persegi I: (6×5)-(4×3)=18

maka persegi ll: (4×6)-(7×2)=10 (A)


16. jelaskan maksud dari Penalaran Koherensi, Penalaran pragmatisme, dan penalaran korespondensi serta contohnya? Terimakasih☺


Teori Kebenaran Koherensi, Korespondensi, dan Pragmatik

a. Koherensi
Menurut Suriasumantri (2009: 55), “Suatu hal dikatakan benar apabila pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan terdahulu yang telah dianggap benar.” Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa koherensi merupakan suatu teori kebenaran pengetahuan yang memiliki kriteria kebenaran suatu hal dikatakan benar apabila sesuai atau konsisten dengan kebenaran terdahulu atau yang telah ada. Teori ini sama dengan penarikan kesimpulan secara deduktif, atau penarikan kesimpulan dari pernyataan yang bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus.
Contoh:
Pembuktian kebenaran secara koherensi biasanya terdapat pada Matematika. Seperti yang diungkapkan oleh Suriasumantri (2009: 57):
Matematika ialah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koheren. Sistem matematika disusun di atas beberapa dasar pernyataan yang dianggap benar yakni aksioma. Dengan mempergunakan beberapa aksioma maka disusun suatu teorema. Di atas teorema maka dikembangkan kaidah-kaidah matematika yang secara keseluruhan merupakan suatu sistem yang konsisten. Plato (427-347 S.M.) dan Aristoteles (384-322 S.M.) mengembangkan teori koherensi berdasarkan pola pemikiran yang dipergunakan Euclid dalam menyusun ilmu ukurnya.
Selain itu, teori koherensi juga terdapat pada penarikan kesimpulan secara logis dalam logika matematika atau silogisme. Misalnya, apabila terdapat pernyataan “Semua makhluk hidup bernapas”, lalu ada pernyataan “manusia adalah makhluk hidup”, maka dapat ditarik kesimpulan “manusia bernapas”. Penarikan kesimpulan tersebut adalah benar karena ide-idenya koheren atau konsisten.
b. Korespondensi
Dalam Suriasumantri (2009: 57), “Bagi penganut teori korespondensi maka suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.” Menurut Syaripudin & Kurniasih (2008), “….kebenaran pengetahuan diuji di dalam dunia material atau pengalaman dria.” Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori korespondensi adalah teori kebenaran yang membuktikan kebenaran suatu pengetahuan (pernyataan) dengan cara melakukan pengamatan (pengalaman) terhadap suatu objek dalam pengetahuan tersebut sehingga berkorespondensi (berhubungan) dengan pernyataan yang diuji.
Contoh:
Apabila ada pernyataan bahwa “Yoghurt itu rasanya asam”, maka untuk membuktikan kebenarannya diperlukan pengujian berupa mencicipi yoghurt tersebut, apabila terasa asam maka dapat dikatakan pernyataan awal adalah benar.
Contoh lainnya adalah yang dikemukakan oleh Suriasumantri (2009: 57) berikut:
….jika seseorang mengatakan bahwa “Ibu Kota Republik Indonesia adalah Jakarta” maka pernyataan itu adalah benar sebab pernyataan itu dengan obyek yang bersifat faktual yakni Jakarta yang memang menjadi Ibu Kota Republik Indonesia. Sekiranya orang lain yang menyatakan bahwa “Ibu Kota Republik Indonesia adalah Bandung” maka pernyataan itu adalah tidak benar sebab tidak terdapat obyek yang dengan pernyataan tersebut. Dalam hal ini maka secara faktual “Ibu Kota Republik Indonesia adalah bukan Bandung melainkan Jakarta.”

c. Pragmatik
Dalam Suriasumantri (2009: 57):
Bagi seorang pragmatis maka kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya suatu pernyataan adalah benar. Jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori pragmatik adalah teori kebenaran yang memiliki kriteria suatu pengetahuan adalah benar apabila memiliki kegunaan praktis atau manfaat dalam kehidupan.
Contoh:
Seiring berkembangnya zaman, teknologi pun semakin canggih. Para ilmuwan menemukan teknologi-teknologi baru untuk mempermudah pekerjaan manusia, telepon genggam berupa smartphone contohnya. Penemuan dan pengaplikasian smartphone tersebut dikatakan benar karena dapat berguna untuk mempermudah pekerjaan manusia. Contoh lainnya adalah Program Keluarga Berencana (KB). Program ini bermanfaat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang semakin tidak terkendali. Dengan demikian, program KB dikatakan benar sebab memiliki kegunaan atau manfaat dalam kehidupan.

17. tolong!!! Penalaran Umum​


Jawaban:

A.94

Penjelasan dengan langkah-langkah:

Semoga bisa membantu


18. contoh soal penalaran deduktif da induktif dalam pembelajaran SD​


Jawaban:

Pada intinya, pembuktian dengan penalaran induktif, belum dapat meyakinkan orang lain, termasuk para pembaca naskah ini bahwa rumus atau pernyataan tersebut akan benar untuk seluruh nilai n. Untuk itu, alternatif pembuktian secara deduktif akan dikomunikasikan seperti ditunjukkan dengan tabel di bawah ini. Langkah pertamanya adalah dengan memisalkan bilangan yang dipilih adalah x pada cara II dan suatu persegi pada cara I yang mewakili atau melambangkan suatu bilangan sembarang dari anggota semesta pembicaraannya.

SEMOGA BENAR

FOLLOW YAシ︎

19. Berikan masing masing 5 contoh penalaran induktif dan deduktif.beserta penarikan kesimpulan dan penarikan secara umum dan khususnya


Jawaban:

B. Indonesia

Sekolah Menengah Atas

terjawab •

Buatlah contoh penalaran induktif dan deduktif

Penalaran Deduktif adalah cara berpikir dengan berdasarkan pernyataan dasar untuk membuat kesimpulan.

Penalaran induktif adalah pemikiran tentang sebuah penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari pengetahuan ataupun fakta.

Pembahasan

Contoh penalaran induktif dan deduktif:

Penalaran induktif

Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA, saya adalah mahasiswa, saya lulusan SLTA.

Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan. Jika makanan tidak ada, jadi, manusia akan kelaparan

Jika tidak berusaha, manusia tidak sukses. Jika tidak ada usaha, Maka, manusia akan tidak sukses.

Penalaran deduktif :

Buah mangga berwarna hijau dan rasanya manis

Buah jambu biji berwanra hijau dan rasanya manis

Bisa disimpulkan bahwa penarikan

kesimpulan bahwa buah berwarna hijau rasanya manis

-------------------------------------------------------------

Detil jawaban

Kelas: 9

Mapel: B. Indonesia

Bab: Bab 11


20. contoh soal penalaran yang berkaitan dengan bangun datar


- Persegi panjang
   panjang = 5 cm
   lebar      = 10 cm
 berapakah luas persegi panjang tersebut ???

Video Terkait

Kategori sbmptn